Jumat, 22 Maret 2013



Prestasi Anak Bangsa di Dunia Internasional

Setiap orang dapat berprestasi tanpa mengenal warna kulit atau keturunan. Hal ini telah dibuktikan oleh anak bangsa kita yang telah menorehkan prestasinya di kancah internasional.Beberapa anak bangsa berprestasi ini antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Septinus George Saa,ia meraih penghargaan First Step to Nobel Prize in Physics. Yaitu penghargaan pada bidang fisika karena telah menemukan teori baru. Teori yang di kemukakan Oge (nama panggilan  Septinus George Saa), yaitu penemuan rumus untuk menghitung dua titik dalam jaringan. Rumus ini pengembangan dari hukum Kirchoff.
  2. Stefano Chiesa Suryanto, pelajar kelas 5 SD Santa Theresia Jakarta Pusat ini memiliki prestasi yang luar biasa yaitu saat ia berhasil memperoleh medali emas dan mendapat penghargaan The Best Theory dalam Olympiade matematika untuk tingkat Sekolah Dasar tahun 2007. Yang lebih membanggakan Stefano merupakan peserta termuda dan berhasil meraih medali emas sekaligus mendapatkan nilai tertinggi.
  3. Kevin Winata adalah seorang pelajar kelas 1 SMA K Penabur 1 Jakarta pada bulan April lalu berhasil merebut medali emas Olympiade Fisika Tingkat Asia di Mongolia.
  4. Farid Firmansyah, seorang pelajar SMP di Bekasi, Jawa Barat berhasil menjadi juara dalam kejuaraan catur pelajar internasional. Walaupun orangtuanya hanyalah pedagang kecil, namun semangat Farid tidak pernah surut untuk meraih prestasi tertinggi.
  5. Bryan Jenvoncia, anak berusia 6,5 tahun asal Pontianak, Kalimantan Barat berhasil memenangkan lomba desain perangko yang diadakan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Dia berhasil mengalahkan 12 ribu pesaingnya yang datang dari 124 negara. Hasil karya Bryan akan menjadi perangko resmi Perserikatan Bangsa Bangsa.
  6. Bulan Mei 2011, tiga anggota Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) meraih penghargaan di ajang 12th Asian Physics Olimpiad (APhO) yang diselenggarakan di Tel Aviv, Israel. Evan Laksono dari SMAK IPEKA Tomang Jakarta meraih emas.
  7. Para pelajar Indonesia berhasil meraih penghargaan di ajang 18th International Conference of Young Scientist (ICYS) di Moscow, Rusia. Dalam ajang kompetisi antar peneliti muda itu, Indonesia berhasil mengumpulkan satu medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu.
  8. Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) kembali berjaya di ajang 42th International Physics Olympiad (IPhO) di Bangkok, Thailand, pada bulan Juli 2011. Dari lima anggota tim yang dikirim semuanya berhasil menyabet medali IPhO ke-42 tersebut.
  9. Tim Olimpiade Kimia Indonesia (TOKI) juga berjaya di ajang 43th International Chemistry Olympiad di Ankara, Turki, pada bulan Juli 2011 lalu.
  10. Tim Olimpiade Matematika Indonesia yang berjuang dalam ajang 52th International Mathematics Olympiad (IMO) di Amsterdam, Belanda, bulan Juli 2011 lalu. Dari Amsterdam, Indonesia membawa dua medali perak dan empat medali perunggu.
  11. Pada ajang 5th International Earth Science Olympiad (IESO) yang diadakan pada bulan September 2011 lalu, Indonesia meraih tiga medali perak dan dua penghargaan khusus.
  12. Awal bulan November 2011 ini, Indonesia kembali mengumpulkan prestasi internasional baru. Dua pelajar SMAN 1 Sumenep Madura, Muhamad Taufik Hakiki dan Rafika Nurmasari berhasil meraih medali perunggu dalam ajang International World Mathematics Team Championship di Beijing Cina pada 4-6 November 2011.
  13. Irwandi Jaswir namanya. Putra Indonesia ini mendapatkan penghargaan sebagai peneliti terbaik di universitas internasional IIUM (International Islamic University Malaysia) bulan Maret 2010 silam.
  14. Remaja Indonesia, Ibrahim Handoko, mencuri perhatian media-media di Jerman. Mengapa? Karena ia berhasil memformulasikan persamaan untuk menyelesaikan perhitungan angka piramida dengan jumlah tidak terbatas. Berkat penemuannya ini, Ibrahim menjadi salah satu nominasi peneliti remaja terbaik tahun 2010 di Jerman.
  15.   Tim robot Universitas Komputer Indonesia (Unikom) kembali memenangkan medali emas dalam ajang Robogames 2010, San Mateo County Event Center, San Fransisco, Amerika Serikat. Dalam kategori open fire fighting autonomus robot, robot dari Unikom berhasil mencari sumber api yang ditetapkan secara acak dan memadamkan secara otomatis dalam waktu tercepat dan mempertahankan mendali emas yang diperoleh pada tahun kemarin. 
  16.  Tim pelajar Indonesia yang kesemuanya adalah para siswa putri sekolah menengah atas (SMA) meraih medali perak dan perunggu pada ajang International Sustainable Energy Engineering and Environment Project Olympiad (I-SWEEEP) 2010 pada 14-19 April 2010 di Houston Texas, Amerika Serikat. I-SWEEEP merupakan olimpiade proyek penelitian tingkat internasional yang melombakan tiga bidang yaitu energi, rekayasa teknologi, dan lingkungan untuk tingkat SMP dan SMA. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Cosmoz Foundation ini diikuti oleh 70 negara dan 40 negara bagian dari Amerika Serikat.
  17. Siswa SMAN 5 Kota Madiun, Nina Milasari dan Christina Kartika Bintang Dewi, yang mengikuti olimpiade internasional tingkat pelajar usia 13-18 tahun, International Environmental Project Olympiad (Inepo) 2010 di Kota Istanbul, Turki, 19-22 Mei kemarin, berhasil meraih emas. Inepo 2010 ini diikuti 106 finalis dari 45 negara.
  18.  Riska Mirzalina menjadi juara Essay Competition 2010 World Bank dalam topic Youth Unemployment yang berjudul Creative Business: The Art of Seeking Opportunity in Crisis. Kompetisi tersebut diikuti oleh lebih dari 150 negara dengan total 2009 karya essay yang masuk
  19.  Mohammad Shohibul Maromi, siswa SMA Negeri 1 Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, berhasil meraih emas dalam ajang International Physic Olympiad (IPhO) atau Olimpiade Fisika tingkat dunia ke-41 yang diselenggarakan di Zegreb, Kroasia, 17-25 Juli 2010. Selain Shohibul Maromi, dalam olimpiade Fisika Internasional itu, Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) menerjunkan lima perserta yang direkrut dari seluruh SMA di Indonesia. Empat orang diantaranya berhasil meraih medali emas dan seorang lainnya menyabet medali perak.
  20.  Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) berhasil meraih dua medali perak dan satu perunggu di ajang International Olympiad in Informatics (Olimpiade Informatika Internasional) ke-22 yang berlangsung 14-21 Agustus 2010 di Waterloo, Kanada. Tim tersebut beranggotakan Alham Fikri Aji (SMA Negeri 1, Depok), Ashar Fuadi (SMA Negeri 1, Bogor), Christianto Handojo (SMA Kanisius, Jakarta), dan Harta Wijaya (SMA St. Thomas, Medan).
  21.  Navhat Nuraniyah, mahasiswi International Class-jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil keluar sebagai juara kedua paper terbaik dalam Asean Korea Frontier Forum yang belangsung sejak 5 sampai 13 Agustus yang lalu di Seoul, Korea Selatan yang diikuti oleh tim dari seluruh negara Asean dan Korea Selatan.
  22.  Tim Olimpiade Indonesia meraih tempat ketiga dalam perolehan medali emas terbanyak di ajang Olimpiade Internasional Kebumian (International Earth Science Olympiad) ke-4 di Yogyakarta, 19-28 September 2010. Sebagai tuan rumah IESO ke-4 ini, Indonesia berhasil meraih dua emas dan enam perak
  23.  Tim Indonesia berhasil memperoleh tiga medali perak dan dua perunggu di ajang Olimpiade Internasional Astronomi dan Astrofisika ke-4 (4th International Olympiad on Astronomy and Astrophysics/IOAA) tingkat pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang digelar di Beijing, Republik Rakyat China, 12-21 September 2010. Tim nasional Indonesia bersaing dengan 24 tim lainnya dari 22 negara untuk uji teori, pengamatan, praktik pengolahan data, dan kompetisi tim.
  24.  Ali Khumaeni, seorang mahasiswa Indonesia, berhasil menerima penghargaan tingkat internasional bidang aplikasi Laser Plasma Spectroscopy atau Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) di Amerika Serikat (AS). Makalah Khumaeni dianggap sebagai yang terbaik untuk kategori mahasiswa pasca sarjana di “6th International Conference on LIBS” di kota Memphis, Tennessee, AS, pada 13-17 September 2010.
  25.  Fahma Waluya (12 tahun) dan adiknya Hania Pracika (6 tahun) mencetak rekor baru untuk peserta termuda yang berhasil meraih Juara (Winner) APICTA selama 10 tahun penyelenggaraan kompetisi APICTA Awards Internasional yang diadakan sejak tahun 2001. 
  26.  Sereal olahan empat mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor berhasil menjuarai kompetisi produk pangan internasional, Institute of Food Technologists (IFT) Annual Meeting and Food Expo di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, 17-20 Juli lalu. 
  27.   Tim Indonesia berhasil meraih satu medali emas, satu perak, dan dua perunggu di kompetisi China West Mathematical Olympiad yang diselenggarakan di Taiyuan, China, akhir Oktober lalu.
  28.  Indonesia meraih tiga medali emas, lima perak dan empat perunggu dalam kompetisi Olimpiade Sains Junior Internasional ke-7 yang digelar di Abuja, Nigeria diwakili 12 pelajar tingkat SMP dari seluruh Indonesia.
Inilah anak-anak berprestasi bangsa Indonesia yang sempat saya tampilkan.tetapi menurut saya sebenarnya semua anak putra-putri Indonesia adalah pintar. Tidak ada yang bodoh. Yang ada hanya anak yang malas untuk belajar dan mencari tahu. Semua anak Indonesia dapat berprestasi. Salah satunya dengan terus belajar lewat perpustakaan. Baik perpustakaan secara offline maupun online.
Jadi sudah sepatutnya pemerintah memang memperhatikan siswa yang berprestasi, apalagi di ajang internasional. Karena keberhasilan mereka dalam mencapai kemenangan suatu kejuaraan di tingkat olimpiade bukanlah hal yang singkat, mudah apalagi murah. Selain membawa nama bangsa dan mengibarkan bendera Indonesia, Sang Saka Merah Putih, mereka juga mempunyai nilai lebih dibandingkan yang lain, karena ketekunan, kegigihan, semangat, kesabaran, dan ketawakalan dalam menggapai impian dan cita-cita.